Kumbang Paederus
fuscipes atau Tomcat
berkembang biak di dalam tanah dan tempat-tempat yang lembap, seperti galengan
atau pematang sawah, tepi sungai, daerah berawa dan hutan. Telurnya diletakkan
di dalam tanah, begitu pula larva dan pupanya yang juga hidup dalam tanah.
Siklus hidup kumbang dari sejak telur diletakkan
hingga menjadi kumbang dewasa sekitar 18 hari, dengan perincian stadium telur 4
hari, larva 9 hari, dan pupa 5 hari. Kumbang dapat hidup hingga 3 bulan. Seekor
kumbang betina dapat meletakkan telur sebanyak 100 butir telur.
"Kumbang Paederus
fuscipes tergolong
serangga predator yang makan pada serangga lain. Kumbang ini banyak dijumpai di
sawah, dan merupakan musuh alami dari hama-hama padi," katanya.
Pada siang hari, kumbang tomcat aktif berjalan
cepat menyusuri rumpun padi untuk mencari mangsanya yang berupa hama-hama padi,
termasuk hama wereng cokelat. Kumbang tomcat juga bisa ditemukan di pertanaman
kedelai, jagung, kapas, tebu dan sejenisnya.
"Jadi sebetulnya kumbang tomcat ini adalah
serangga yang bermanfaat bagi petani karena membantu mengendalikan hama-hama
padi," jelas Guru Besar Entnomologi IPB ini.
Namun, Tomcat saat ini juga menyerang manusia,
seperti yang terjadi pada warga kompleks apartemen di Surabaya. Kemungkinan
pemukiman itu dibangun di lokasi perkembangbiakan binatang ini. Di sisi lain,
populasi kumbang meningkat menjelang berakhirnya musim hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar