Pages

Welcome to My Blog!! :) It's About Everything that I known for you... ;)

Minggu, 01 September 2013

10 Macam Konsep Esensial Geografi


1.      Konsep Lokasi
ü  Dalam geografi, menganalisis aspek positif dan aspek negatif suatu tempat yang ada di permukaan bumi.
ü  Biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan “Where” (dimana) lokasi suatu tempat.
ü  Konsep lokasi dalam geografi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu  :

 a)   Lokasi Absolut
Ø  Merupakan lokasi suatu wilayah yang didasarkan pada garis lintang dan garis bujur.
Ø  Contoh  :
Secara Astronomis lokasi negara Indonesia terletak antara 6˚ LU – 11˚ LS dan 95˚ BT – 141˚ BT.

b)   Lokasi Relatif
Ø  Merupakan suatu lokasi wilayah di permukaan bumi yang sifatnya dapat berubah–ubah, karena dipengaruhi oleh daerah–daerah yang ada disekitarnya.
Ø  Contoh  :
Tanah yang ada di lokasi daerah perkotaan biasanya mempunyai harga lebih mahal daripada di desa.


2.     Konsep Jarak
ü Jarak merupakan pembatas yang mempunyai sifat alamiah.
ü Jarak mempunyai kaitan dengan lokasi dan upaya dalam pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan manusia.
ü Contoh  :
a) Tanah yang jaraknya jauh dari jalan raya, harganya lebih murah.

b) Jarak tempuh untuk mengangkut bahan baku ke pabrik, mempengaruhi besar biaya angkut.

c) Rumah yang jaraknya dekat dengan pusat kota, harganya lebih mahal.


3.     Konsep Keterjangkauan
ü  Keterjangkauan mempunyai kaitan dengan kondisi yang ada di permukaan bumi ini. Misalnya, suatu daerah tradisional karena kondisi permukaan buminya menyebabkan suatu daerah tersebut sulit untuk dijangkau.
ü  Keterjangkauan pada umumnya tergantung pada kondisi permukaan bumi suatu daerah tersebut. Serta keterjangkauan tersebut akan berubah perlahan sejalan dengan berkembangnya perkembangan ilmu-ilmu, seperti Ilmu Ekonomi, Komunikasi, Teknologi (IPTEK), dan Transportasi.
ü  Contoh  :
a) Desa yang dikelilingi rawa-rawa dan hutan-hutan, biasanya sulit untuk dijangkau daripada desa yang terletak di tepian pantai-pantai.

b) Suatu penduduk yang tinggal hidup di dalam hutan-hutan belantara yang besar, akan sulit untuk dijangkau.

c) Kota-kota yang berada pada dataran tanah (bumi) yang strategis akan mudah sekali untuk dijangkau.


4.     Konsep Pola
ü  Pola mempunyai kaitan dengan ketergantungan pada bentuk-bentuk fenomena geografi yang telah ada di bumi (permukaan bumi)
ü  Di dalam mempelajari ilmu Geografi, terdapat mempelajari pola-pola bentuk dan pola-pola persebaran fenomena geografi.
ü  Contoh  :
a) Pola persebaran pemukiman di daerah pegunungan telah didominasi oleh pola yang menyebar (memencar).

b) Pola sungai-sungai yang ada pada daerah lipatan-lipatan, pada umumnya berpola trellis.

c) Pola persebaran penduduk di daerah perkotaan didominasi oleh pola mengumpul (menyatu).


5.     Konsep Morfologi
ü  Mempunyai kaitan dengan bentuk muka (permukaan) bumi, sebagai hasil dari adanya tenaga-tenaga endogen dan eksogen.
ü  Contoh  :
a) Dataran rendah sepanjang pantai Utara Jawa telah didominasi oleh perkebunan-perkebunan tebu.

b) Dataran tinggi di daerah puncak Bogor, lahannya banyak telah dimanfaatkan untuk perkebunan teh.

c) Dataran sedang di provinsi-provinsi Jawa, banyak digunakan sebagai kota-kota besar.


6.     Konsep Anglomerasi
ü  Anglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang mempunyai sifat mengelompok pada suatu wilayah tertentu, yang relatif sempit, tetapi juga yang paling menguntungkan.
ü  Contoh  :
a) Di pulau Kalimantan, penduduknya umumnya berkelompok sepanjang aliran sungai.

b) Di pulau Irian Jaya, penduduknya umumnya berkelompok di daerah perhutanan.

c) Di pulau Jawa, penduduknya umumnya berkelompok di daerah pusat kota.


7.     Konsep Nilai Kegunaan
ü  Nilai Kegunaan merupakan fenomena geografi atau  sumber daya yang ada di permukaan bumi iniyang bersifat relatif antara wilayah satu dengan wilayah yang lainnya.
ü  Contoh  :
a)   Hutan memiliki nilai kegunaan bagi pecinta alam dibandingkan pelajar.

b)  Laut memiliki nilai kegunaan bagi para nelayan dibandingkan dengan petani.

c) Pegunungan memiliki nilai kegunaan bagi para petani dibandingkann nelayan.


8.     Konsep Interaksi
ü  Interaksi merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah atau  lebih yang dapat menimbulkan gejala-gejala, kenampakan, dan permasalahan baru.
ü  Gejala-gejala yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan.
ü  Contoh  :
Interaksi kota-desa terjadi karena adanya perbedaan potensi alam.


9.     Konsep Diferensiasi Area
ü  Diferensiasi Area berkaitan dengan perbedaan corak antar wilayah di permukaan bumi.
ü  Digunakan untuk mempelajari perbedaan gejala geografi antara wilayah yang satu dengan yang lain yang ada di permukaan bumi. Serta dapat juga digunakan untuk melihat jenis mata pencaharian.
ü  Contoh  :
-      Jenis tanaman yang dibudidayakan di daerah dataran tinggi akan berbeda dengan jenis tanaman di dataran rendah.
-      Klasifikasi Iklim Junghuhn, yaitu :
a) Zona dengan ketinggian 0 – 700 m. Jenis tanaman yang dibudidayakan yaitu tebu, kelapa, jagung, dan padi.
b) Zona ketinggian 700 – 1.500 m. Jenis tanaman yang dibudidayakan yaitu teh, kopi, coklat, tembakau, dan kina.
c) Zona dengan ketinggian 1.500 – 2.500 m. Jenis tanaman yang dibudidayakan yaitu pinus dan cemara.
d) Zona dengan ketinggian lebih dari 2500 m. Jenis tanaman didominasi oleh lumut.


10.    Konsep Keterkaitan Ruang
ü  Keterkaitan ruang menunjukkan derajat keterkaitan persebaran antara fenomena yang satu dengan yang lain, baik yang menyangkut fenomena fisik maupun non-fisik.
ü  Contoh  :
Penduduk kota memerlukan bahan pangan dari desa , sebaliknya penduduk desa perlu memasarkan hasil alamnya ke kota.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar