Pages

Welcome to My Blog!! :) It's About Everything that I known for you... ;)

Kamis, 21 November 2013

Biografi Sutardji Calzoum Bachri

LATAR BELAKANG KELUARGA: 

Sutardji Calzoum Bachri dilahirkan pada tanggal 24 Juni 1943 di Rengat, Indragiri Hulu, Riau.



LATAR BELAKANG PENDIDIKAN: 
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikannya sampai tingkat doktoral, Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Sosial Universitas Padjadjaran, Bandung.
Sutardji adalah anak kelima dari sebelas saudara dari pasangan Mohammad Bachri (dari Prembun, Kutoarjo, Jawa Tengah) dan May Calzoum (dari Tanbelan, Riau). Dia menikah dengan Mariham Linda (1982) dikaruniai seorang anak perempuan bernama Mila Seraiwangi.



LATAR BELAKANG PEKERJAAN: 
Kariernya di bidang kesastraan dirintis sejak mahasiswa yang diawali dengan menulis dalam surat kabar mingguan di Bandung.
Selanjutnya, ia mengirimkan sajak-sajak dan esainya ke media massa di Jakarta, seperti Sinar Harapan, Kompas, Berita Buana, majalah bulanan Horison, dan Budaya Jaya.
Di samping itu, ia mengirimkan sajak-sajaknya ke surat kabar lokal, seperti Pikiran Rakyat di Bandung dan Haluan di Padang. Sejak itu, Sutardji Calzoum Bachri diperhitungkan sebagai seorang penyair.
Pada tahun 2000—2002 Sutardji Calzoum Bachri menjadi penjaga ruangan seni “Bentara”, khususnya menangani puisi pada harian Kompas setelah berhenti menjadi redaktur majalah Horison.




LATAR BELAKANG KESASTRAAN / KEBAHASAAN: 
Sutardji Calzoum Bachri selain menulis juga aktif dalam berbagai kegiatan, misalnya mengikuti International Poetry Reading di Rotterdam, Belanda (1974), mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, USA (Oktober 1974—April 1975), bersama Kiai Haji Mustofa Bisri dan taufiq Ismail.
Ia pernah diundang ke Pertemuan International Para Pelajar di Bagdad, Irak, pernah diundang Menteri keuangan Malaysia, Dato Anwar Ibrahim, untuk membacakan puisinya di Departemen Keuangan Malaysia, mengikuti berbagai pertemuan Sastrawan ASEAN, Pertemuan Sastrawan Nusantara di Singapura, malaysia, dan Brunei Darussalam, serta pada tahun 1997 Sutardji membaca puisi di Festival Puisi International Medellin, Columbia.
KARYA: 
Sutardji dengan “Kredo Puisi”nya menarik perhatian dunia sastra di Indonesia.
Beberapa karyanya adalah:
1. O (Kumpulan Puisi, 1973),
2. Amuk (Kumpulan Puisi, 1977), dan
3. Kapak (Kumpulan Puisi, 1979). 
Kumpulan puisnya, Amuk, pada tahun 1976/1977 mendapat Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Kemudian pada tahun 1981 ketiga buku kumpulan pusinya itu digabungkan dengan judul O, Amuk, Kapak yang diterbitkan oleh Sinar Harapan.
Selain itu, puisi-puisinya juga dimuat dalam berbagai antologi, antara lain:
1. Arjuna in Meditation (Calcutta, India, 1976),
2. Writing from The Word (USA),
3. Westerly Review (Australia),
4. Dchters in Rotterdam (Rotterdamse Kunststechting, 1975),
5. Ik Wil Nogdulzendjaar Leven, Negh Moderne Indonesische Dichter (1979),
6. Laut Biru, Langit Biru (Jakarta: Pustaka Jaya, 1977),
7. Parade Puisi Indonesia (1990),
8. Majalah Tenggara,
9. Journal of Southeast Asean Lietrature 36 dan 37 (1997), dan
10. Horison Sastra Indonesia: Kitab Puisi (2002).
Sutardji selain menulis puisi juga menulis esai dan cerpen. Kumpulan cerpennya yang sudah dipublikasikan adalah Hujan Menulis Ayam (Magelang, Indonesia Tera:2001). Sementara itu, esainya berjudul Gerak Esai dan Ombak Sajak Anno 2001 dan Hujan Kelon dan Puisi 2002 mengantar kumpulan puisi “Bentara”. 
Sutardji juga menulis kajian sastra untuk keperluan seminar. Sekarang sedang dipersiapkan kumpulan esai lengkap dengan judul “Memo Sutardji” 
Penghargaan:
Penghargaan yang pernah diraihnya adalah:
1. Hadiah Sastra Asean (SEA Write Award) dari Kerajaan Thailand (1997),
2. Anugrah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1993),
3. Penghargaan Sastra Chairil Anwar (1998), dan
4. Dianugrahi gelar Sastrawan Perdana oleh Pemerintah Daerah Riau (2001).

Biografi Asma Nadia


Asmarani Rosalba adalah nama asli dari Asma Nadia yang lahir di Jakarta, tanggal 26 Maret 1972. Anak dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti ini mulai berkecimpung di dunia tulis menulis ketika dia mulai menciptakan lagu di Sekolah Dasar.
Selanjutnya, ibu dari dua orang anak, yaitu Salsabila dan Adam Putra ini aktif menulis cerpen, puisi, dan resensi di media sekolah. Asma Nadia aktif menulis dan mempublikasi karyanya semenjak ia lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta. Sasarannya adalah berbagai majalah keislaman. Ia juga menulis lirik sejumlah lagu, misalnya yang dinyanyikan oleh kelompok Snada. Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, Asma Nadia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Namun, kuliah yang dijalaninya tidak tamat. Dia harus menjalani istirahat karena sakit yang dideritanya.
Perempuan yang berpendirian kuat, tetapi lemah lembut ini, mempunyai obsesi untuk terus menulis. Itulah sebabnya, ketika kesehatannya menurun, ia tetap semangat untuk menuls. Di samping itu, dorongan dan semangat yang diberikan keluarga dan orang-orang yang menyayanginya, memotivasi Asma untuk terus dan terus menulis. Perempuan berjilbab ini tetap aktif mengirimkantulisan-tulisannya ke majalah-majalah Islam.
Di samping menulis cerita-cerita fiksi, Asma Nadia juga aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik lagunya dapat ditemukan di album Bestari I (1996),Bestari II 1997, dan Bestari III (2003). Snada The Prestation, Air Mata Bosnia,Cinta Ilahi, dan Kaca Diri.
Asma Nadia, adik dari penulis Helvy Tiana Rosa ini, karena keinginannya yang kuat untuk tetap menulis dan menulis ini, akhirnya mendapat penghargaan dan hadiah sastra. Sebuah cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong pernah memenangi juara I Lomba menulis CeritaPendek Islami (LMCPI) tingkat nasional yang diadakan Majalah Anninda 1994 dan 1995. Bukunya Rembulan di Mata Ibu meraih Adikarya IKAPI untuk kategori Buku Remaja Terbaik I tahun 2001. Selain hadiah sastra pernah diperolehnya, Asma juga pernah mendapat penghargaan dari Adikarya IKAPI. Penghargaan itu diraihnya tahun 2002.
Berikutnya, tahun 2003, Asma Nadia menjadi pengarang Fiksi remaja terbaik dari Mizan Award. Dua cerpennya masuk dalam antologi kumpulan cerpen terbaik Majalah Anninda: Merajut Cahaya (Pustaka Anninda).
Selain hadiah dan penghargaan sastra atas karya fiksinya itu, Asma Nadia juga pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di BruneiDarusalam, workshop kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra AsiaTenggara (MASTERA).
Dari hasil workshop kepenulisan Mastera, Asma Nadia menghasilkannovel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara worlshop kepenulisan yang diadakan ICMI orsat Cairo. Kesibukan Asma Nadia sekarang selain sebagai penulis fiksiadalah mengkomandani Forum Lingkar Pena.
Sebuah forum kepenulisan bagi penulis-penulis muda yang anggotanya hampir ada di 25 provinsi di Indonesia. Perempuan yang pandai menciptakan lirik lagu islami sekaligus menyanyikan ini, juga sering menjadi pemandu acara pada acara yang bernuansa keislaman. Kini, istri Alamsyah juga sibuk dengan pekerjaannya sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima). Ia juga sibuk mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui Prime Kids dan memberi kursus bahasa Inggris.
Buku-buku karya sastranya berupa cerpen, antara lain, Lentera (An- Najah, 1999)), serial Aisyah Putri I sd 4 (Asy Syaamil), dua buku fabel Ola siKoala (Asy Syaamil), Titian Pelangi (Mizan), Hari-Hari Cinta Tiara (Mizan),Kepak Sayap Patah (FBA Press), Dialog Dua Layar (Mizan), Pelangi Menari(Asy Syaamil), Cinta Tak Pernah Menari (Gramedia Pustaka Utama). Bukunovelnya, antara lain, Serenada Biru Dinda (Asy Syaamil), Pesantren Impian( Asy Syaamil), Derai Sunyi (Mizan), dan Putri di Antara Peri Cantik (Lingkar Pena Publising).
Saat ini dikenal sebagai Ketua Forum Lingkar Pena, suatu perkumpulan yang ikut dibidaninya untuk membantu penulis-penulis muda. Ia juga menjadi Ketua Yayasan Lingkar Pena, dan manajer Lingkar Pena Publishing House.Karena karya-karyanya ia pernah mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis, Asma sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai lokakarya yang berkaitan dengan penulisan serta keperempuanan, baik di dalam mau pundi luar negeri. Terakhir dalam perjalanannya keliling Eropa usai mendapatkanundangan writers in residence dari Le Chateau de Lavigny (Agustus -September 2009), Nadia sempat diundang untuk memberikan workshop dandialog kepenulisan al. di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin (bekerja samadengan FLP dan KBRI di sana), KBRI Roma, Manchester (dalam acaraKIBAR Gathering), dan Newcastle.
Sejak tahun 2009 awal, Nadia merintis penerbitan sendiri: Asma NadiaPublishing House. Salah satu buku yang diterbitkan telah dialihkan ke layar lebar, berjudul Emak Ingin Naik Haji. Uniknya, seluruh royalti dari buku tersebut diberikan untuk sosial kemanusiaan khususnya membantu mewujudkan mimpi mereka yang salih dan salihat, yang rindu tanah suci tapi kurang mampu.
Terakhir melalui Yayasan Asma Nadia, Nadia merintis Rumah Baca Asma Nadia RBA), rumah sederhana untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja kurang mampu. Saat ini RBA ada di tiga titik di Jakarta, Gresik, Bogor, Balikpapan, Pekanbaru, Jogja, dll.

Asma telah menulis 40 buku hingga saat ini. Banyak di antaranya diterbitkanoleh Penerbit Mizan. Di antaranya:

·         * Derai Sunyi, novel, mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA)
·         * Preh (A Waiting) , naskah drama dua bahasa, diterbitkan oleh DewanKesenian Jakarta
·         * Cinta Tak Pernah Menar , kumpulan cerpen, meraih Pena Award
·        *Rembulan di Mata Ibu (2001), novel, memenangkan penghargaanAdikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional
·         * Dialog Dua Layar  , memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002
·         * 101 Dating  meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005
·         * Jangan Jadi Muslimah Nyebelin! , nonfiksi, best seller 
·         * Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Ke Tanah Suci (AsmaNadiaPublishing House)
·         * Jilbab Traveler (AsmaNadia Publishing House)
·         * Muhasabah Cinta Seorang Istri
·         * Catatan hati bunda


Karya-karya berikut ditulis bersama penulis lain:

·         - Ketika Penulis Jatuh Cinta , Penerbit Lingkar Pena, 2005
·         - Kisah Kasih dari Negeri Pengantin , Penerbit Lingkar Pena, 2005
·         - Jilbab Pertamaku , Penerbit Lingkar Pena, 2005
·         - Miss Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman ,Penerbit Lingkar Pena, 2005
·         - Jatuh Bangun Cintaku , Penerbit Lingkar Pena, 2005
·         - Gara-gara Jilbabku , Penerbit Lingkar Pena, 2006
·         - Galz Please Don’t Cry , Penerbit Lingkar Pena, 2006
·         - The Real Dezperate Housewive , Penerbit Lingkar Pena, 2006
·         - Ketika Aa Menikah Lagi , Penerbit Lingkar Pena, 2007
·         - Karenamu Aku Cemburu , Penerbit Lingkar Pena, 2007
·         - Catatan Hati di Setiap Sujudku , Penerbit Lingkar Pena, 2007.
·        - Badman: Bidin
·         - Suparman Pulang Kampung 
·       - Pura-Pura Ninja
·        - Catatan Hati di Setiap Sujudku (kumpulan tulisan dari mailing list ).


PERMAINAN BOLA KASTI


A. Sejarah Singkat Bola Kasti

     Olahraga kasti ini adalah olahraga masyarakat, dimana masyarakat melakukannya pada waktu senggang atau waktu lowong, terutama oleh anak atau murid sekolah. Olahraga ini termasuk olahraga tradisional yang juga banyak diminati anak-anak remaja karena dalam permainan kasti meningkatkan ketangkasan dan kekompakan regu atau pemain. Sehingga melalui permainan kasti dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik. Biasanya permainan bola kasti kebanyakan dilakukan pada waktu sore hari dan kegiatan bola kasti dapat dilakukan oleh siapapun.



B. Teknik Dasar Permainan Kasti

      Sebelum melangkah ke dalam peraturan permainan terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar permainan kasti, beberapa teknik dalam permainan bolakasti adalah sebagai berikut:
                1. Melambungkan Bola
Melambungkan bola perlu dikuasai oleh pemain karena teknik dasar inisalah satu yang menentukan dalam permainan, agar dapat melambungkan bola dengan baik tekniknya antara lain:

a. Melambungkan Bola ke Atas, langkah-langkahnya sebagai berikut:

    1. Berdiri dengan salah satu kaki di depan (kaki kanan /kiri).
    2. Pegang bola dengan tangan kanan, sejajar dengan dada
    3. Bola berada pada pangkal jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan   

        menghadap ke atas.

    4. Tangan kanan di depan dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan kiri

        didepan dada.

    5. Tarik tangan kanan ke bawah hingga di samping belakang lutut.
    6. Condongkan badan agak kedepan dan tekuklah kedua lutut.
    7. Ayunkan tangan keatas dengan siku lurus.
    8. Lepaskan bola disertai dengan lecutan telapak tangan kearah atas.

b. Melambungkan Bola ke Depan. langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

        1. Berdiri dengan kaki kiri di depan.
        2. Tangan kanan memegang bola.
        3. Tangan kanan yang memegang bola lurus berada di samping paha.
        4. Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat cekungan
5. Selanjutnya tarik tangan kanan lurus kebelakang.
6. Tekuk kedua lutut dan badan condong kedepan (badan tidak membungkuk).
7. Ayunkan tangan yang memegang bola kearah depan,langkahkan kaki kanan dan luruskan              lutut kiri.

  c. Melempar Bola dari Atas Kepala

      Lemparan bola dari arah atas biasanyadigunakan dari jarak yang jauh dari
  pemukul atau pemain yang berlari, langkah-langkah melempar bola ke pada pemukul antara lain:

    1. Berdiri dalam sikap siap melempar.
    2. Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari         dan jari kelingking berada di samping bola.

    3. Tariklah tangan kebelakang bersama dengan gerakan memutar kesamping dan langkahkan              kaki kiri kedepan.

    4. Badan condong kebelakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan                  lemparkan dengan kaki kanan ikut maju.


2. Menangkap Bola

    Ada beberapa teknik menangkap bola dalam permainan kasti, teknik ini digunakan oleh pemain penjaga.berbagai teknik tangkapan antara lain:

a. Menangkap Bola Lambung

    langkah-langkahnya adalah:
    1. berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah             datangnya bola.

    2. julurkan tangan keatas depan kepala badan sedikit condong kedepan.
    3. kedua telapak tangan membuka menyerupai bunga yang merekah dan siap menangkap bola,         pandangan tetap kebola.

b. Menangkap Bola Mendatar

    teknik menangkapnya sebagai berikut.
    1. berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah              datangnya bola.

    2. posisi kedua telapak tangan, kedua lengan lurus kedepan dan tangan kanan atau tangan kiri           yang di atas seperti bentuk tepuk tangan dari atas.

c. Menangkap Bola Dari Bawah

    tekniknya sebagai berikut:
    1. kedua tangan siap menerima bola dengan berjongkok.
    2. jari-jari tangan berada di bawah sejajar arah bola yang akan datang
    3. pandangan lurus kearah bola agar dapat melihat arah bola datang

3. Memukul Bola

    Memukul bola, teknik ini merupakan teknik yang harus dikuasai setiap pemain karena sebuah pukulan yang dapat menentukan berhasil tidaknya permainan. Ada beberapa teknik memukul yang harus dikuasai pemain kasti antara lain:
· memukul bola mendatar
· memukul bola merendah atau menyusur tanah
· memukul bola atas kepala

4. Teknik Berlari

    Berlari, teknik berlari merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila teknik berlari bagi pemain kasti di perdalam lagi agar tidak kecapean bila sedang berlari. Ada beberapa teknik berlari antara lain:
· berlari lurus
· berlari zig-zag



C. Cara permainan

     Pemain pemukul berada di dalam garis atau tempat bebas, cara bermain antara lain:
        a. Bola dilempar oleh salah seorang tim penjaga
        b. bola tersebut dipukul oleh tim yang sedang memukul
        c. Pemukul sesudah memukul harus cepat berlari ke daerah tiang pertolongan atau tiang hinggap.


Kamis, 31 Oktober 2013

Manfaat dari Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh, buah yang berbentuk kecil namun asam ini ternyata sangat banyak memiliki manfaat dan khasiat untuk kesehatan kita. Beberapa manfaat belimbimbing wuluh adalah:

Blimbing Wuluh sebagai Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi
§  Siapkan 3 buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr yang sudah dicuci bersih. Biji srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panci berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Cukup diminum 1 gelas sehari.
§  10 buah belimbing wuluh, 1 jari rimpang kunyit, 1/4 genggam daun meniran, 3 jari labu air, 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

Blimbing Wuluh sebagai Obat Batuk
§  Segenggam daun belimbing wuluh segenggam bunga dan 2 buah belimbing gula batu rebus dgn 2 gelas air sampai air tinggal setengah saring minum 2 kali sehari.

Belimbing Wuluh sebagai Obat Sakit Gigi Berlubang
§  buah belimbing wuluh dicuci bersih makan dengan sedikit garam kunyah ditempat gigi yang berlubang.

Belimbing Wuluh sebagai Obat Diabetes
§  Enam buah belimbing wuluh dilumatkan direbus dgn 1 gelas air sampai air tinggal setengah saring minum 2 kali sehari.

Belimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Jerawat
§  Siapkan 3 buah belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Buah diparut dan diberi sedikit garam. Gosok dan tempelkan pada kulit yang berjerawat. Lakukan 2 kali sehari.
§  6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Ramuan ini dipakai untuk menggosok dan melumas muka yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.

**Semoga informasi tentang belimbing wuluh ini dapat bermanfaat untuk anda.**



Selasa, 15 Oktober 2013

"5 Shalat Sunnah yang Bisa Dirutinkan"

Pertama: Shalat Sunnah Rawatib
-         Mengenai keutamaan shalat sunnah rawatib diterangkan dalam hadits berikut ini. Ummu Habibah berkata bahwa ia mendengar Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِBarangsiapa yang mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah rawatib) sehari semalam, akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728)-          Dalam riwayat At Tirmidzi sama dari Ummu Habibah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِBarangsiapa sehari semalam mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah rawatib), akan dibangunkan baginya rumah di surga, yaitu: 4 raka’at sebelum Zhuhur, 2 raka’at setelah Zhuhur, 2 raka’at setelah Maghrib, 2 raka’at setelah ‘Isya dan 2 raka’at sebelum Shubuh.” (HR. Tirmidzi no. 415 dan An Nasai no. 1794, kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).-         Yang lebih utama dari shalat rawatib adalah shalat sunnah fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh).  ‘Aisyah berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَاDua rakaat sunnah fajar (subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.”  (HR. Muslim no. 725)-         Juga dalam hadits ‘Aisyah yang lainnya, beliau berkata,لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِأخرجه الشيخانNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu pun shalat sunnah yang kontinuitasnya (kesinambungannya) melebihi dua rakaat (shalat rawatib) Shubuh.” (HR. Bukhari no. 1169 dan Muslim no. 724)-          Contoh niat shalat rawatib (qabliyah dan ba’diyah shalat fardhu)

Niat Shalat Sunnah Qabliyah (sebelum) Maghribاُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَىUsholli sunnatal maghribi  rok'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.Aku niat melakukan shalat sunat sebelum maghrib 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.Niat Shalat Sunnah Ba’diyah Maghribاُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَىUsholli sunnatal maghribi rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.Aku niat melakukan shalat sunat sesudah  maghrib  2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.

Kedua: Shalat Tahajud (Shalat Malam)

-          Allah Ta'ala berfirman,
أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ آَنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآَخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az Zumar: 9). Yang dimaksud qunut dalam ayat ini bukan hanya berdiri, namun juga disertai dengan khusu' (Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 12: 115). Salah satu maksud ayat ini,“Apakah sama antara orang yang berdiri untuk beribadah (di waktu malam) dengan orang yang tidak demikian?!” (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 7/166). Jawabannya, tentu saja tidak sama.-          Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِSebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)-          Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِHendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat amalan adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. ” (Lihat Al Irwa' no. 452. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)-          Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu berkata, "Shalat hamba di tengah malam akan menghapuskan dosa." Lalu beliau membacakan firman Allah Ta'ala,
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, ..." (HR. Imam Ahmad dalam Al Fathur Robbani 18/231. Bab "تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ ")
-          'Amr bin Al 'Ash radhiyallahu 'anhu berkata, "Satu raka'at shalat malam itu lebih baik dari sepuluh rakaat shalat di siang hari." (Disebutkan oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma'arif 42 dan As Safarini dalam Ghodzaul Albaab 2: 498)
-          Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "Barangsiapa yang shalat malam sebanyak dua raka'at maka ia dianggap telah bermalam karena Allah Ta'ala dengan sujud dan berdiri." (Disebutkan oleh An Nawawi dalam At Tibyan 95)
-          Ada yang berkata pada Al Hasan Al Bashri , "Begitu menakjubkan orang yang shalat malam sehingga wajahnya nampak begitu indah dari lainnya." Al Hasan berkata, "Karena mereka selalu bersendirian dengan Ar Rahman -Allah Ta'ala-. Jadinya Allah memberikan di antara cahaya-Nya pada mereka."
-          Abu Sulaiman Ad Darini berkata, "Orang yang rajin shalat malam di waktu malam, mereka akan merasakan kenikmatan lebih dari orang yang begitu girang dengan hiburan yang mereka nikmati. Seandainya bukan karena nikmatnya waktu malam tersebut, aku tidak senang hidup lama di dunia." (Lihat Al Lathoif 47 dan Ghodzaul Albaab 2: 504)
-          Imam Ahmad berkata, "Tidak ada shalat yang lebih utama dari shalat lima waktu (shalat maktubah) selain shalat malam." (Lihat Al Mughni 2/135 dan Hasyiyah Ibnu Qosim 2/219)
-          Tsabit Al Banani berkata, "Saya merasakan kesulitan untuk shalat malam selama 20 tahun dan saya akhirnya menikmatinya 20 tahun setelah itu." (Lihat Lathoif Al Ma'arif 46). Jadi total beliau membiasakan shalat malam selama 40 tahun. Ini berarti shalat malam itu butuh usaha, kerja keras dan kesabaran agar seseorang terbiasa mengerjakannya.
-          Ada yang berkata pada Ibnu Mas'ud, "Kami tidaklah sanggup mengerjakan shalat malam." Beliau lantas menjawab, "Yang membuat kalian sulit karena dosa yang kalian perbuat." (Ghodzaul Albaab, 2/504)
-          Lukman berkata pada anaknya, "Wahai anakku, jangan sampai suara ayam berkokok mengalahkan kalian. Suara ayam tersebut sebenarnya ingin menyeru kalian untuk bangun di waktu sahur, namun sayangnya kalian lebih senang terlelap tidur." (Al Jaami' li Ahkamil Qur'an 1726)

Ketiga: Shalat Witir
-          Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًJadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir.” (HR. Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751)

Keempat: Shalat Dhuha
-         Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَىPada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no.  720)-         Padahal persendian yang ada pada seluruh tubuh kita sebagaimana dikatakan dalam hadits dan dibuktikan dalam dunia kesehatan adalah 360 persendian. ‘Aisyah pernah menyebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍSesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian.” (HR. Muslim no. 1007)-          Hadits ini menjadi bukti selalu benarnya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun sedekah dengan 360 persendian ini dapat digantikan dengan shalat Dhuha sebagaimana disebutkan pula dalam hadits berikut,
أَبِى بُرَيْدَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « فِى الإِنْسَانِ سِتُّونَ وَثَلاَثُمِائَةِ مَفْصِلٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهَا صَدَقَةً ». قَالُوا فَمَنِ الَّذِى يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا أَوِ الشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَقْدِرْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُ عَنْكَ »Dari Buraidah, beliau mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.” (HR. Ahmad, 5: 354. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirohi)-          Imam Nawawi mengatakan,  “Hadits dari Abu Dzar adalah dalil yang menunjukkan keutamaan yang sangat besar dari shalat Dhuha dan menunjukkannya kedudukannya yang mulia. Dan shalat Dhuha bisa cukup dengan dua raka’at.” (Syarh Shahih Muslim, 5: 234)
-          Asy Syaukani mengatakan,  “Hadits Abu Dzar dan hadits Buraidah menunjukkan keutamaan yang luar biasa dan kedudukan yang mulia dari Shalat Dhuha. Hal ini pula yang menunjukkan semakin disyari’atkannya shalat tersebut. Dua raka’at shalat Dhuha sudah mencukupi sedekah dengan 360 persendian. Jika memang demikian, sudah sepantasnya shalat ini dapat dikerjakan rutin dan terus menerus.” (Nailul Author, 3: 77)

Kelima: Shalat Isyroq
-          Shalat isyroq termasuk bagian dari shalat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Waktunya dimulai dari matahari setinggi tombak (15 menit setelah matahari terbit) setelah sebelumnya berdiam diri di masjid selepas shalat Shubuh berjama’ah. Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُBarangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama'ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thobroni. Syaikh Al Albani dalam Shahih Targhib 469 mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirihi/ shahih dilihat dari jalur lainnya)-          Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »


Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)